Matilah Sebelum Kamu Mati" Ini adalah kalam Sayyidina Umar RA yang oleh para ulama ditafsirkan dengan al-maut al-ikhtiyari. Silahkan baca tulisan sebelumnya tentang al-maut al-ikhtiyari supaya lebih nyambung. Syeikh Al-Muttaqi Al-Hindi dalam kitab "Hidayatu Al-Rabbi 'Inda Faqdi al-Murabbi" menyebutkan ada 8 faidah al-maut al-ikhtiyari. Dua diantaranya sudah kita sampaikan pada tulisan sebelumnya. Asslamualaikum saya ucapkan terima kasih yg tak terhingga kepada kang hendri dan pak ade yg telah datang ke rumah saya untuk bersilaturahmi dan memberikan Takada makhluk yang abadi. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, ini sudah menjadi ketetapan Illahi. Tapi kapan, dimana dan dengan cara bagaimana, tidak ada yang tahu secara pasti." "Termasuk tetangga kita yang meninggal dalam kecelakaan saat mereka hendak atau setelah bersilaturahim, itu sudah menjadi ketetapan Allah. Jakarta- Berpuasa adalah mencoba bersikap mati sebelum mati. Mati menurut hadis nabi, ada mati sebelum mati. Nuraninya tetap hidup. Maksudnya orang mampu menjaga dirinya dari keperluan fisik duniawi yang mampu membunuh hawa nafsu, ketamakan, dan nafsu lainnya. "Bersikap mati sebelum mati. Bertahan maupun menyerang agar tidak tergoda hawa 1Hadis+at+taubah+ayat+105 2 Surat almaidah ayat 48 3 dalil+kitab+injil 4 Surat almaidah48 5 dalil+kitab+zabur 6 surat at taubah ayat 105 7 Al Isra ayat 26-27 8 hadist+al-hujurat+ayat+12 9 al hijr 22 10 dalil+kitab+Al quran 11 sabar 12 Tafsir ibnu katsir qs almaidah ayat 48 13 Zabur 14 Nomor surat 15 ibrahim 7 16 Ali imran 159 17 ali imran 18 DutaIslamCom - Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani رضى الله عنه mengatakan, "Wahai hamba Allah, sadarilah bahwa engkau hanya sebatas diberi harapan. Maka, jauhilah segala sesuatu selain Allah Azza wa Jalla dengan kalbumu sehingga engkau dapat dekat kepada-Nya. Matilah engkau sebelum mati. Ditinjaudari segi Ilmu Balaghoh dawuhnya Beliau yaitu "Wala Tamutunna Illa Wa Antum Katibun". Merupakan sebuah Iqtibasdalam kajian Ilmu Badi'. Iqtibas adalah gaya bahasa yang mengutip redaksi Al-Quran dan Al-Hadist menjadi ungkapan kita dengan tanpa menegaskan bahwa kutipan itu berasal dari keduanya.Diketahui bahwa ungkapan tersebut merupakan potongan dari ayat Al-Quran surat Al-Imron darimati surinya, Sedangkan yang disebut orang mati itu ialah berhentinya segala aktivitas. seperti detak jantung aliran darah pernafasan sel sel dalam otaknya dan semua organ tubuh. yang lainya. Kalau ada yang bertanya lagi, Bagaimanakah halnya dengan mukzizat Nabi Isa yang dapat. t3qT. “Matilah Sebelum Kamu Mati”Ini adalah kalam Sayyidina Umar RA yang oleh para ulama ditafsirkan dengan al-maut al-ikhtiyari. Silahkan baca tulisan sebelumnya tentang al-maut al-ikhtiyari supaya lebih nyambung. Syeikh Al-Muttaqi Al-Hindi dalam kitab “Hidayatu Al-Rabbi Inda Faqdi al-Murabbi” menyebutkan ada 8 faidah al-maut al-ikhtiyari. Dua diantaranya sudah kita sampaikan pada tulisan sebelumnya. Tiga akan kita bahas pada tulisan ini, sedangkan tiga sisanya insyaAllah pada tulisan selanjutnya. Tiga ini yaitu 1. Ramuan Mukjizat Al-IksirPerlu diketahui bahwa khasiat dari al-iksir adalah jika dilemparkan kepada sepotong tembaga, maka ia akan berubah jadi emas. Harganya bertambah dan derajatnya pun naik. Orang yang telah di posisi mati sebelum mati, jika beramal pasti ikhlas karena Allah dan tidak ada kecacatan dalam amalnya seperti riya’ atau sum’ah. Dan kita tahu bahwa amal yang di dalamnya terkandung riya’ akan tertolak. Anda bisa bayangin begini, jika Anda merasa hari ini adalah hari terakhir Anda beribadah, masih perlukah pujian seseorang? Pastinya, enggak. Nah, jika sudah bisa begini, maka nilai dan maqam Anda akan naik. Amal menjadi ikhlas, dan terbebas dari segala kecacatan. 2. Sedikit Usaha dan Banyak PertolonganCara menerapkan al-maut al-ikhtiyari itu cukup ringan sebetulnya karena sifatnya adalah konsepsi dan tidak banyak usaha. Hal ini beda dengan ibadah-ibadah lainnya, seperti sholat, puasa, tilawah quran, dan dzikir. Semua amal-amal itu ada tata cara kaifiyat dan adab-adanya yang bersifat fisik lahiriyah. Inilah yang dimaksud dengan sedikit usaha. Maksud dari banyak pertolongan ma’unah adalah kalam Syeikh Al-Muttaqi Al-Hindi “Barangsiapa mengorbankan ruhnya untuk Allah, maka tebusannya adalah Tuannya Allah SWT. Melalui makna ini, maka dapat diibaratkan “menarik sesuatu yang mulia dengan mengganti sesuatu yang rendah”. Misalnya, Anda punya jasad fisik yang pasti akan membusuk setelah Anda mati. Pastinya jasad Anda itu sudah tidak berharga lagi. Allah berfirman “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka” Qs. At-Taubah 111. Jika Anda mengganti jasad yang akan busuk itu karena Allah SWT seperti dalam ayat di atas, maka seakan-akan Anda mengganti sesuatu yang hina dan tak bernilai jasad dengan surga dan kehidupan yang abadi di dalamnya. 3. Mengumpulkan Dunia dan AkhiratOrang yang berhasil di maqam al-maut al-ikhtiyari mampu mengumpulkan dunia dan akhirat sekaligus. Syeikh Al-Muttaqi Al-Hindi menyebutkan ini dengan “membersihkan batin bagi orang yang menempati kotoran-kotoran dunia.” Dalam konteks ini, dunia diibaratkan sebagai kotoran. Sebagai ilustrasi, Anda berada di dalam kotoran yang sangat bau. Jika Anda ingin membersihkan baunya, maka Anda bisa melakukan dua cara ini. Pertama, Anda keluar dari kotoran itu, lalu Anda membersihkan badan dan pakaian, dan Anda memakai wangi-wangian. Cara pertama ini adalah al-maut al-dhloruri atau kamatian dengan terpisahnya ruh dan jasad. Kedua, Anda tetap berdiri di dalam kotoran itu, kemudian Anda membersihkan baunya dengan wangi-wangian. Cara kedua inilah yang dimaksud dengan al-maut al-ikhtiyari. Anda tetap berada di dunia, namun enggak tercium bau busuknya. Wewangian itu adalah ibarat akhirat. Jika Anda sudah berada di posisi ini, InsyaAllah dunia enggak akan menyelakakanmu, walaupun Anda seorang raja ataupun perdana menteri. Diceritakan, ada seseorang yang setiap harinya membawa kain kafan. Ia berkata dengan suara yang keras “Wahai amiral mukminin, kematian adalah haq”. Artinya, kematian adalah obat yang ampuh bagi para penguasa supaya tidak menyelewengkan wewenangnya. As-syeikh mengatakan “Menuntun penguasa itu dengan suluk”. As-syeikh juga mengatakan “Tidak mungkin dapat mengumpulkan dunia dan akhirat bagi orang yang belum terlahir dua kali”. Terlahir dua kali yaitu, Anda melepaskan sifat-sifat basyariah kemanusian, lalu berakhlak dengan akhlaknya para malaikat. Sehingga, bagi orang yang telah mampu mengaplikasikan al-maut al-ikhtiyari insyaAllah akan mengumpulkan dunia dan akhirat sekaligus. Wallahu a’lam bishshowab. Ilustrasi kematian. Foto pixabaySetiap yang bernyawa pasti akan menghadapi kematian. Ini menjadi salah satu rahasia Allah SWT yang tidak diketahui oleh siapapun. Mati dalam keadaan husnul khatimah tentu menjadi keinginan setiap Muslim. Untuk mewujudkannya, seorang Muslim harus mempersiapkannya dengan mengerjakan amalan-amalan baik selama hidup di dunia. Rasulullah SAW bahkan memerintahkan umatnya untuk selalu mengingat kematian. Dengan mengingat kematian, seorang Muslim akan bersikap zuhud dan menjauhi keburukan. Hal ini juga dijelaskan dalam beberapa Tentang KematianBerikut beberapa hadist Rasulullah SAW yang membahas tentang kematianوَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ {إِذَا مَاتَ الْمَيِّتُ تَقُوْلُ الْمَلاَئِكَةُ مَا قَدَّمَ وَيَقُوْلُ النَّاسُ مَا خَلَّفَ“Jika ada orang yang meninggal dunia maka malaikat berkata apa yang telah lalu amal, sedangkan manusia membicarakan apa yang ia tinggalkan warisan.” HR. Imam BaihaqiIlustrasi kematian. Foto pixabayلاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ “Janganlah seseorang di antara kalian meninggal dunia, kecuali dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah.” HR Muslim.موت الفجأة راحة للمؤمن وأخذة أسف للكافر“Kematian mendadak adalah istirahat bagi mukmin dan penyesalan bagi orang kafir” HR. Ahmad.ﺍﻟْﻜَﻴِّﺲُ ﻣَﻦْ ﺩَﺍﻥَ ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﻭَﻋَﻤِﻞَ ﻟِﻤَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ“Orang yang pandai adalah orang yang mampu mengevaluasi dirinya dan beramal mencurahkan semua potensi untuk kepentingan kehidupan setelah kematian.” [ sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, jenazah orang kafir berlalu di hadapan kami, apakah kami perlu berdiri?" Nabi Saw segera menjawab, "Ya, berdirilah. Sesungguhnya kamu berdiri bukanlah untuk menghormati mayitnya, tetapi menghormati yang merenggut nyawa-nyawa." HR. Ahmad Ciacap - Kematian meskipun kita tidak tahu kapan datangnya merupakan suatu keniscayaan. Imam Ghazali mengatakan bahwa hal yang paling dekat dengan kita adalah kematian. Allah SWT menerangkan perihal kebinasaan atau kematian yang pasti akan dialami oleh semua mahluk Allah seperti manusia, jin, malaikat, hewan dan lain sebagainya Khutbah Jumat Singkat pdf sesuai Rukunnya, Lengkap dengan Dalilnya Top 3 Islami Merdunya Lantunan Al-Qur'an Putri Ariani Peraih Golden Buzzer America's Got Talent Jemaah Haji Bisa Dengarkan Khutbah Jumat di Masjid Nabawi dengan Bahasa Indonesia, Begini Caranya Allah SWT berfirman كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.” QS. Al-Qashash 88 Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” QS. Ali Imran 185 Setelah mati, manusia akan memasuki alam barzakh, yakni alam yang memisahkan kehidupan dunia dan akherat. Alam kubur ini juga merupakan alam penantian menuju alam selanjutnya yang disebut sebagai akhirat. Di alam barzakh atau alam kubur Rasulullah SAW menjelaskan bahwa di alam kubur, seseorang akan diperlihatkan amalannya selama hidup di dunia. Dalam hadits lain riwayat Abdullah bin Umar RA, Rasulullah bersabda إنَّ أحَدَكُمْ إذَا مَاتَ عُرِضَ عليه مَقْعَدُهُ بالغَدَاةِ والعَشِيِّ، إنْ كانَ مِن أهْلِ الجَنَّةِ فَمِنْ أهْلِ الجَنَّةِ، وإنْ كانَ مِن أهْلِ النَّارِ فَمِنْ أهْلِ النَّارِ، فيُقَالُ هذا مَقْعَدُكَ حتَّى يَبْعَثَكَ اللَّهُ يَومَ القِيَامَةِ “Sesungguhnya salah seorang dari kalian apabila meninggal dunia, maka diperlihatkan pada kalian perihal pagi dan sore di alam kubur. Bila dia termasuk penghuni surga, maka dia termasuk di dalamnya. Bila dia penghuni neraka, maka dialah penghuni di dalamnya. Maka dikatakan inilah tempatmu sesuai amal perbuatan hingga Allah membangkitkanmu kepadanya di hari kiamat.” Begitu mengerikannya perihal hidup setelah kematian, maka tentu saja kita harus menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk mengarungi kehidupan yang kekal di akhirat kelak. Berikut ini teks khutbah Jumat tentang Mempersiapkan Bekal Sebelum Datang Kematian. Kali ini materi khutbah dilansir dari situs resmi kementerian agama, Video Pilihan IniPrihatin Penolakan Jenazah Virus Corona Covid-19, Ponpes Tanbighul Ghofilin Alif Baa, Banjarnegara Sediakan Lahan PemakamanKhutbah Pertamaالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد قال الله تعالى اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. Maasyiral muslimin rakhimakumullah! Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah Allah SWT. Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita. Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat berbagai kehidupan yang masih diberikan kepada kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat beribadah kepada-Nya, dapat mengingat-Nya, serta memuji-Nya. Pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya milik Allah. Sungguh tidaklah pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk merasa telah berjasa, karena sungguh sejatinya segala pujian hanya milik Allah semata. Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, takwa dalam arti senantiasa berupaya dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap situasi dan kondisi dengan cara senantiasa berzikir dan melaksanakan segala perintahNya. Takwa dalam arti kita senantiasa melibatkan Allah dalam setiap persoalan yang kita hadapi dengan cara berdoa, memohon pertolongan dan bermunajat kepadaNya. Sehingga akan menimbulkan ketentraman dan ketenangan dalam setiap kehidupan kita. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ Artinya “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. QS. Ali Imran, ayat 102 Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya. Sidang salat Jumat yang dirahmati Allah SWT Dalam Khutbah Jumat singkat ini, mari kita merenung sejenak tentang apa yang terjadi di sekitar kita saat ini, di mana kita sedang menjalani masa pandemi Covid 19 yang sudah berjalan lebih dari setahun. Sudah banyak orang yang meninggal, tidak sedikit di antara mereka adalah Saudara kita, tiba tiba sahabat kita meninggal dunia, siapa saja dan kapan atau di mana saja bisa meninggal dunia. كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kematian adalah sesuatu yang pasti kita hadapi. Sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat adalah Khutbah PertamaMaasyiral muslimin rakhimakumullah! Dalam Surat Al-Baqarah ayat 28, Allah berfirman كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan. Dalam Tafsir Ibn Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah dan sungguh aneh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya tiada, lalu Allah menjadikannya ada di muka bumi ini. Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati. Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu. Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum menghadapi kematian? Tentunya ada banyak hal. Namun setidaknya ada tiga hal yang akan kita bahas pada kesempatan berharga ini. Pertama, beramal sebaik mungkin. Dalam surat Al-Mulk ayat 1-2, Allah berfirman تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ 1. Mahasuci Allah yang menguasai segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. 2. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun. Maasyiral muslimin rakhimakumullah! Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya adalah, pekerjaan itu dilakukan dengan istiqamah. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda فَإِنَّ خَيْرَ الْعَمَلِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ Artinya sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin berkelanjutan, meskipun itu sedikit. Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam interaksi kita kepada Allah maupun kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita. Maasyiral muslimin rakhimakumullah! Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. Di antara yang dapat kita persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik anak kita menjadi anak yang saleh yang dapat mendoakan kita kelak. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ؛ رواه مسلم Artinya Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendo`akan orang tuanya. HR. Muslim. Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah? Di antara tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat laa ilaaha illallaah di akhir hayatnya. Dalam sebuah hadith shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda ‏” مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ ‏”‏ “Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah Laa ilaaha illallaah’ maka dia akan masuk Surga.” Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan pekerjaan baik di akhir hidupnya. قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم ‏”‏ إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ ‏”‏ ‏.‏ فَقِيلَ كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ ‏”‏ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ‏” ‏” Rasulullah SAW bersabda Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal. Para sahabat bertanya; Bagaimana membuatnya beramal? beliau menjawab Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal. HR. Ahmad dan Tirmidzi. Selain berusaha dengan segenap amal saleh untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus selalu berdo’a agar Allah mewafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah. Akhirnya, semoga kita menjadi hamba Allah yang berhasil dalam mempersiapkan kehidupan kita, yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. dan Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang wafat dalam keadaan husnul khatimah. بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ Keduaالْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. إنَّ اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ وسَلّموا تَسْليمًا اللّـهُمَّ صَلّ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ إنّكَ حميدٌ مجيدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا Ya Allah, Ya Rabb, hanya dalam kuasa-Mu segala apa yang terjadi pada hamba-Mu ini, tiada daya dan upaya selain keagungan-Mu. Ya Allah, jadikanlah segala nikmat dan titipan-Mu menjadikan hamba-Mu semakin pandai bersyukur. Berikanlah kekuatan iman dan Islam kepada kami, ya Allah. Tuntunlah setiap langkah kami dijalan-Mu, ya Allah. Curahkanlah segala rahmat dan karunia-Mu kepada keluarga dan anak-anak kami, ya Allah Ya Allah, ya Rabb, di hari yang engkau ciptakan ini, ajarkanlah kami agar senantiasa menempatkan-Mu ditempat yang paling agung, karena kami sadar seringkali dunia ini lebih kami pentingkan daripada Engkau ya Allah. Ya Allah, wahai yang maha Menatap, wahai yang maha Agung dan maha Perkasa, Engkaulah yang Maha Tahu, ampunilah sebusuk apapun diri-diri kami selama ini, ampuni sekelam apapun masa lalu kami, tutupi seburuk apapun aib-aib kami, ampunilah kami ya Allah. Bukakan lembaran-lembaran baru yang bersih yang menggantikan lembaran yang kelam, masa lalu kami. Ya Allah, ampuni dan selamatkan orang tua kami, darah dagingnya melekat pada tubuh kami, ya Allah. Ampuni jika selama ini kami telah menzhaliminya, jadikan sisa umur kami menjadi anak yang tahu balas budi, ya Allah. Ya Allah, lindungi kami dari mati suul khitimah, lindungi kami dari siksa kubur-Mu ya Allah Ya Allah, satukanlah hati kami dalam ketaatan dan keistiqamahan dalam menjalankan kewajiban-Mu ya Allah Jadikanlah kami orang-orang yang istiqamah dijalan-Mu, ya Allah. Anugerahkanlah segala kemuliaan-Mu kepada hamba-Mu ini, ya Allah. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. عباد الله، ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربي وينهي عن الفحشاء والمنكر والبغي لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم واسألوه من فضله يعطكم ولذكر الله اكبر Sumber Khazim Mahrur * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.